MEMAKNAI UJIAN NASIONAL YANG SEBENARNYA - Berkas File Sekolah

Friday, 18 December 2015

MEMAKNAI UJIAN NASIONAL YANG SEBENARNYA

    MEMAKNAI UJIAN NASIONAL YANG SEBENARNYA
Ujian Nasional (UN) alias UNas baru beres dilakukan. UN tingkat SMA dan sederajat telah digelar pada tanggal 13 hingga 15 April 2016, khusus untuk UN berbasis Komputer pada 7-15 April 2016. Seperti tahun – tahun sebelumnya, UN bagi siswa adalah sebuah perhelatan yang bikin deg-degan. Walau kini UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, tetap aja siswa ngejalaninya dengan penuh perjuangan. Wajar, kalau usai ngikutin UN para siswa ngerasa lega bin gembira.


Banyak cara meluapkan kegembiraan untuk merayakan berakhirnya ujian Nasional(UN) yang dilakukan para siswa. Namun, yang banyak diliputi media banyak yang negative. Perilaku yang tak mencerminkan Karakter yang tidak terdidik. Bukannya menjadi bagian dari solusi, malah terhanyut dalam euporia dan menjadi bagian dari masalah. Berikut diantaranya ;

  •  Corat-coret
Entah siapa yang pertama kali memulai, budaya corat-coret pelajar pasca UN usai, para pelajar tanpa komando langsung berhamburan ke lapangan. Berteriak kegirangan sambil sibuk mencoret-coret baju seragamyang dipakai teman. Siswa-siswi berlarian kesana kesini membubuhkan tanda tangan secara bergantian dengan spidol atau menyemprot wajah, rambut, dan seragamnya dengan Pylox warna- warni. Nggak jauh beda dengan supporter bola.

  • ? Konvoi Kendaraan
Tak cukup dengan aksi corat coret, para pelajar pun turun ke jalan. Beramai-ramai ikut konvoi kendaraanbermotor. Tanpa helm dengan seragam penuh coret-coretan. Mereka tumpah ruah memenuhi jalan raya. Bunyi klakson saling bersautan memecah kesunyian jalan. Tak ketinggalan suara bising knalpot Racing mengusik kenyamanan pengguna jalan . taka lay, ada ada pelajar yang nekad membawa senjata tajam dan melakukan tindakan Kriminal. Mentang-mentang banyakan, berani mebajak kendaraan umum hingga container. Bahkan tak sungkan memicu tawuran dengan pelajar lain yang mereka temui dijalan.
  • ? Pesta seks
Ini perilaku bejat yang tak patut ditiru. Puluhan siswa-siswi di Kendal, tertangkap basah berbuat mesum disalah satu tempat wisata yang sering dipake remaja untuk tempat mojok bareng pacarnya. Pasca UN berakhir, pasangan pelajar tamasya kepinggir pantai Muara Kencan, Kecamatan Cepiring, kabupaten Kendal, Jawa Tengah Kamis (16/4/15) hingga sore. Menjelang malam. Mereka lanjut check in dan berbuat mesum.

  • ? Splash After Class
Luapan kegembiraan pasca UN seolah jadi legalisasi digelarnya pesta bagi remaja . demi mengusir kepenatan, salah satu EO di ibukota mengundang pelajar tingkat SMA dan sederajat untuk menghadiri “Splash After Class”. Sebuah bikini summer dress yang rencananya digelar dikolam renang di hotel berbintang di bJl. Gunung Sahari, Jakarta Pusat, pada tanggal 25 April 2015 ini undangannya beredar luas via jaringan youtube dan social media. Meski akhirnya dibatalkan, namun sempat menuai kritikan pedas dari Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). Pesta Bikini, kolam renang, campur baur cewek cowok plus minuman beralkohol sama dengan kemaksiatan. Waspadalah !

  • Korban Liberalisme
Maraknya ekpresi kegembiraan pasca UN yang sarat dengan pesta pora mencerminkan lekatnya budaya hedonis dalam keseharian remaja. Inilah gambaran gaya hidup liberal pemuja kesenangan dunia yang menjebak remaja yang tanpa disadari. Kebahagiaan diraih dengan hidup mewah, glamour, pesta pora, atau bergaul bebas tanpa batas. Persis yang diseperti yang dipahami oleh penganut aliran utilitarian yang dipelopori oleh pilsuf barat, John Stuart Mill. Mereka bilang : “perbuatan dianggap baik apabila hal itu cenderung menambah kebahagiaan, dan dianggap buruk apabila menyebabkan berkurangnya kebahagiaan. Yang dimaksud kebahagiaan adalah kesenangan dan hilangnya kesedihan, sedangkan ketidak bahagiaan adalah kesediahn dan berkurangnya kesenangan”.

Bagi penganut utilitarian, kompensasi pahala yang dijanjikan Allah jika taat. Dosa jika bermaksiat, atau itung itungan amal perbuatan di akhirat, sering kedapetan absen dalam kamus hidupnya. Mereka anggap semuanya abstrak alias nggak keliatan, sehingga nggak dirasakan nggak lebih penting dari kehidupan dunia yang nyata. Padahal kehidupan dunia, hanyalah panggung sandiwara yang cuman sementara. Allah SWT berfirman : “ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan ….”(TQS. Al-Hadid[57]:20)

Sahabat pelajar, Ujian Nasional bukan bukan akhir perjalanan dari riwayat pendidikan kita. Masih panjang jalan yang harus kita tempuh untuk menjadi pribadi yang mulia dihadapan manusia dan sang pencipta. Luapan kegembiraan boleh saja diekspresikan. Dengan catatan, tetap dalam koridor islam yang diperbolehkan.

Barhati-hatilah dengan berbagai tawaran ekspresi bebas pasca UNas. Baju seragam dicorat-coret mungkin bisa jadi kenangan, tapi akan jauh lebih bernilai bila disedeqahkan. Pesta pora macam summer dress party hingga seks bebas adalah cermin gaya hidup liberal yang mencoreng kemuliaan kita sebagai manusia. Niatnya melepas kepenatan, justru mengantarkan pada kemaksiatan. Bentengi diri dengan iman agar tak mudah terjebak godaan setan.

Bagikan artikel ini

Silakan tulis komentar Anda